Kebutuhan Setup Server Linux

Memberikan Akses root untuk Login via SSH

  • Edit file /etc/ssh/sshd_config
  • Tambahakan code berikut: PermitRootLogin yes
  • Jalankan code: systemctl restart ssh


Membuat Route Laravel Aktif

  • izinkan mod_rewrite  di server apache: a2enmod rewrite
  • edit file etc/apache2/apache2.conf dan ubah direktif direktory /var/www menjadi AllowOverride All
  • Jalankan code untuk restar apache: service apache2 restart

Kebutuhan Setup Server Linux

Artisan Laravel

Artisan laravel yang sering dipakai:

php artisan make:controller Mahasiswa –resource
php artisan make:controller Mahasiswa –resource –model=Photo

php artisan make:controller ChartjsController –resource

php artisan make:controller TagihanBRIVA –resource

php artisan make:model Category -m
php artisan make:model –factory Link
php artisan make:model Todo -a
php artisan make:model Todo -mcr
php artisan make:model TagihanSementara -mcr

php artisan make:factory MahasiswaFactory –model=Mahasiswa
php artisan make:seeder LinksTableSeeder
php artisan make:seeder MahasiswasTableSeeder
php artisan make:seeder PembayaransTableSeeder
php artisan db:seed
php artisan db:seed –class=PembayaransTableSeeder

php artisan make:migration create_mahasiswas_table –create=mahasiswas
php artisan migrate:fresh –seed
php artisan migrate –path=/database/migrations/test/
php artisan migrate
php artisan migrate:rollback
php artisan migrate:rollback –step=5
php artisan migrate:reset
//Setelah update .env
php artisan config:cache

composer show -i

php artisan serve

dd(DB::getQueryLog())

Artisan Laravel

WEDDING STORY: Bagaimana Kami Berjumpa

Sepertinya, pertanyaan yang sering diutarakan oleh keluarga, teman, dan orang-orang pasca-nikah adalah bagaimana saya dan istri bisa saling kenal satusama lain. Ada yang menduga kalau kami bisa saling kenal lewat social media, ada pula yang beranggapan kalau kami dijodohkan oleh orang tua. Seri tulisan kali ini akan menguraikan kronologi bagaimana awal mula perjumpaan saya dengan calon istri. Sedikit menambah khazanah cerita pernikahan, dibalik banyaknya cerita-cerita versi lain.


Maha Suci Allah SWT yang telah menciptakan mahluk-Nya berpasangan. Kemudian Allah SWT memberikan kekuatan kepada mahluk-Nya untuk berjumpa dengan masing-masing pasangannya melalui kejadian-kejadian yang tidak bernah terpikir dan terbayangkan sebelumnya. Begitulah janji Allah SWT yang termaktub dalam kitab suci-Nya. Tugas kita sebagai hamba adalah berusaha sekuat tenaga untuk selalu menggunakan cara-cara yang baik selama proses ikhtiar berjumpa, bertemu,  dan melangsungkan pernikahan dengan pasangan.

Tahap I: Kronologi

Awal cerita bermula ketika saya pergi sosialisasi kampus STAI Darul Kamal ke SMAN 1 Wanasaba. Perginya pun secara dadakan, berangkat berdua bersama Bapak H.Ismail,M.Pd (salah satu dosen di Kampus STAI), karena beberapa kali rapat tetapi belum sempat-sempat pergi bersama tim karena diundur-undur. Kemudian Bapak H.Ismail,M.Pd bilang “Sepertinya kita berdua aja yg pergi, karena kalau kita nunggu yg lain g akan jadi-jadi (berangkat)“. Ya udah berangkat. Nyampe di sekolah, mau ketemu kepala sekolahnya tapi kebetulan guru-gurunya pada rapat persiapan UN. Oleh kepala sekolahnya kita disuruh ketemu guru BP. Terus masuklah kita ke ruang BP, kebetulan juga di sana ada bapaknya calon istri, sepertinya karena beliau guru senior jadi g ikut rapat. Salam lah saya sama Bapak H.Ismail,M.Pd sama Beliau. Karena Bapak H.Ismail,M.Pd mantan muridnya dulu waktu SMP, jadi dikenal. Kemudian Bapak H.Ismail,M.Pd kenalin saya sama Beliau. Habis ngobrol sama guru BP tentang maksud kedatang kita, kita lanjut ngobrol sama bapaknya calon istri. Ngomong panjang lebar lah. Beliau certia kalau ada anaknya yg ngabdi jd dosen di STAI Darul Kamal dan sebentar lagi mau nikah katanya, nah waktu itu kita diundang untuk bisa menghadiri acaranya. Terus beliau lanjut certia tentang anaknya yang sedang sekolah kedokteran di UNRAM dan sebentar lagi mau selesai. Ya saya dengar-dengar aja sih, g komentar apa-apa, cuman nyimak kapan Bapaknya nyebut nama anaknya buat disimpan dikepala. Pada akhirnya disebut juga. Hehe. Pulang dari sana (SMAN 1 Wanasaba) baru nanyak sana sini tentang target (calon istri). Terus mulai bercerita ke Pak Ma’as -salah satu staf di Kampus STAI Darul Kamal- saya pilih Pak Ma’as karena Beliau care-nya tinggi dan bisa jaga rahasia, g cerita ke orang lain. Kata Pak Ma’as ayo kita ke rumahnya, ketemu langsung ke bapaknya. Saya bilang jangan dulu, karena saya belum kenal sama orangnya, takutnya nanti dia sudah tunangan atau punya pacar jadi g enak rebut punya orang. Hehe. Trus Pak Ma’as coba hubungi kakaknya yg ngajar di STAI Darul Kamal, dan jawaban kakaknya “Kebetulan sekali orang dirumah juga lagi ngomong-ngomong tentang ini” sepertinya gayung bersambut, ya sudah ada peluang. Trus Pak Ma’as dapat kontaknya calon istri buat dikasih ke saya. Saya bilang “G enak kl kita sms atau wa orang kalau kita g kenal atau ketemu dulu“. Brangkat dari sini saya minta bantuan Pak Ma’as dan Kakaknya calon istri untuk fasilitasi buat ta’aruf. Kita sepakat pilih lokasi di mataram, karena calon istri g bisa pulang sibuk mau persiapan ujian akhir untuk mendapatkan gelar dokter. Pendek cerita kita ketemu, trus saling cerita panjang lebar, sebelum pisah saya minta izin buat kontak calon istri via wa untuk bisa ta’aruf lebih lanjut.

Dan setelah kenal cukup banyak, saya beranikan diri untuk ketemu bapaknya. Berangkatlah saya sama Pak Ma’as ke rumahnya buat utarakan maksud serius. Trus bapaknya cerita, kalau anaknya bilang ke beliau bahwa hal yg paling berkesan selama proses pertemuan di mataram adalah “Kok ada cowok yg minta izin buat sms atau wa lebih dahulu sebelum kirim pesan”. Ternyata ini yang menjadi daya jual saya. Barulah, bapaknya bilang “Pak Haji (saya) tenang saja, masalah ini biar saya yg tangani, dia g akan diambil sama orang”. Pulang dari sana baru saya cerita ke orang tua dan responnya sangat positif.

Tahap II: Ta’aruf

Dalam proses ta’aruf kita menggunakan media wa sebagai sarana komunikasi. Karena selama proses ta’aruf kita sepakat untuk tidak saling bertemu dan telpon-telponan. Maksud dari ta’aruf adalah untuk bisa lebih mengenal sosok peribadi satu sama lain baik sisi background pendidikan, keluarga, dan pandangan hidup. Salah satu hal yang paling krusial bagi saya untuk ditanyakan ke calon istri adalah apakah dia pernah ikut organisasi keagamaan selama menjadi mahasiswa di kampus. Karena secara penampilan, calon istri biasa menggunakan gamis dan jilbab lebar. Sehingga untuk memastikan lebih lanjut persepsi kami terkait ideologi (mazhab) dalam beragama tidak bertolak belakang satu sama lain. Dan alhamdulillah, respon dari calon istri dia hanya sekedar aktif di kajian-kajian islam yang diadakan oleh fakultas. Karena kami berasal dari latar pendidikan yang berbeda -saya teknik dan calon istri kesehatan- hal lain yang didiskusikan adalah seputar gaya hidup, bagaimana kebiasaan dan aktifitas sehari-hari, serta project pribadi dan rencana pribadi ke depan seperti apa.

Kurang lebih 1 bulan lamanya kami melakukan proses ta’aruf. Setelah beberapa informasi penting dirasa sudah digali dan didapat dari satu sama lain dan ternyata dari informasi tersebut kita memiliki ketertarikan dan kesamaan, kita beranikan diri untuk berlanjut ke tahap berikutnya yakni lamaran. Tujuan dari lamaran adalah untuk ‘mengunci’, bahwa sebentar lagi wanita yang dilamar akan dinikahi. Sehingga selama proses persiapan pernikahan, jikalau ada pria yang bermaksud datang melamar akan ‘ditolak’ oleh keluarga perempuan. Karena secara hukum agama, haram hukumnya meminang (melamar) di atas pinangan orang lain.

WEDDING STORY: Bagaimana Kami Berjumpa

WEDDING STORY: Undangan Nikah

Setelah proses lamaran dan administrasi KUA rampung. Prosesi aqad dan resepsi menjadi agenda diskusi antara saya dan calon istri. Pertama-tama hal yang perlu dipersiapkan adalah kartu undangan, untuk menginformasikan ke karib-karabat, teman-sejawat, guru-dosen, dan khalayak rame bahwa kami akan segera menikah dan segaligus minta do’a restu. Kami sepakat bahwa undangan yang akan dibuat harus kami desain sendiri dengan maksud supaya ada hal-hal yang bisa dikenang dikemudian hari. Berangkat dari sana, kami melakukan sedikit survey terkait model-model ‘wedding invitation’ zaman now. Awalnya pingin mengangkat konsep ‘flat design’, akan tetapi karena kami tinggal dikampung dimana belum banyak yang terbiasa melihat ‘flat design’ jadilah kami beralih ke konsep minimalis dengan warna biru sebagai warna dasarnya. Warna biru dipilih karena kami sama-sama suka warna tersebut :-D. Terkait dengan konten undangan, kita sepakat untuk langsung ‘to the point’, mengesampingkan kata-kata puitis dan pesan-pesan ala-ala undangan zaman old.

Akhirnya bentuk undangan yang kami buat ada 2 versi, versi statis dan versi dinamis. Berikut tampilan undangannya.

Undangan Nikah

WEDDING STORY: Undangan Nikah

WEDDING STORY: ADMINISTRASI KUA

Sistem pernikahan di Negara Indonesia selain harus memenuhi persyaratan aturan agama, juga dituntut untuk mengikuti peraturan undang-undang yang berlaku. Secara aturan agama, perkawinan dianggap sah kalau memenuhi rukun dan syarat seperti adanya wali, kedua mempelai, saksi, dan shigat, dan maskawin. Sementara kalau tidak terdaftar di sistem administratif KUA akan selalu dianggap pernikahan ilegal oleh negara dan hal tersebut akan berdampak bagi administrasi yang lainnya. Hari ini, alhamdulillah sudah merampungkan semua urusan terkait dengan persyaratan untuk mendapatkan status perkawinan legal oleh negara. Sebelum mengumpulkan berkas, terlebih dahulu melakukan ‘research’ kecil-kecilan serta tanyak-tanya teman dekat untuk mendapatkan informasi terkait apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi administrasi KUA. Secara umum, berkas-berkas yang diminta berupa N1, N2, dan N4 (berkas ini bisa diminta di kantor lurah atau desa dengan membawa KK), fotokopy KTP, KTP ortu, KTP saksi, KK, Akta lahir, pas poto latar biru (2×3: 2 lembar dan 4×6:2 lembar) , dan uang sejumlah 600 ribu kalau melakukan aqad nikah di luar kantor KUA. Akan tetapi, dari informasi yang saya dapat, ternyata masing-masing KUA menerapkan mekanisme yang berbeda. Ada KUA yang meminta untuk mengadakan kursus pra-nikah bagi calon suami-istri dan bukti vaksin di puskesmas. Sementra di KUA tempat kami mendaptar, hal-hal tersebut tidak terlalu dipermasalahkan. Namun demikian, karena calon istri saya orang kesehatan, ada diskusi yang cukup alot antara saya dan calon istri terkait apakah akan melakukan vaksin atau tidak. Berhubung kami melakukan pemberkasan di Bulan Ramadhan (puasa), ada beberapa kekhawatian yang tiba-tiba muncul terkait vaksin karena kalau melakukan vaksin di bulan puasa tentu akan mengurangai pahala puasa sementara kalau vaksin setelah lebaran tentu akan nunggu cukup lama (sekitar 2 minggu) sampai puskesmas buka kembali. Kekhawatiran itu semakin menjadi-jadi setelah mendengar beberapa cerita di kampung saya, ada beberapa orang yang ikut vaksin dan sampai sekarang susah dapat momongan. Hal tersebut saya coba sampaikan ke calon istri dan alhamdulillah penjelasannya sangat meyakinkan kalau dampak vaksin tidak ada sangkut pautnya dengan tingkat kesuburan, malahan sangat membantu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga, akhirnya kita sepakat untuk melakukan vaksin meski harus diuji terlebih dahulu karena diminta untuk sabar. Rampungnya administrasi KUA menandakan 35% perjalan menuju ‘hubungan halal’ sudah terpenuhi. Tinggal mencari keperluan-keperluan lain untuk acara aqad dan malimatul ursy.

 

WEDDING STORY: ADMINISTRASI KUA

WEDDING STORY: REFERENSI MATERI NIKAH

Satu bulan sudah lamanya saya mengaji materi-materi tentang nikah berlandaskan islam. Ada 2 kitab yang saya pilih sebagai rujukan utama, yakni kitab Qurrotul ‘Uyun dan kitab Uqudu al-Lujain Fi Bayani Huquqi al-Zaujain. Kitab Qurrotul ‘Uyun  berisikan penjelasan yang sangat komplit tentang nikah, mulai dari materi motivasi nikah, hukum, adab berumah tangga, adab berhubungan badan, cara merawat anak, serta bagaimana cara mengarungi bahtera rumah tangga. Sementara kitab Uqudu al-Lujain Fi Bayani Huquqi al-Zaujain lebih banyak penekanan tentang sisi akhlak, khususnya akhlak istri. Sebenarnya ada banyak kitab yang membahas tentang nikah (khusunya kitab-kitab fiqih), akan tetapi penjelasannya masih dimasukkan ke dalam sub-bab tertentu sehingga pembahasannya terasa singkat. Kedua kitab tersebut juga merupakan kitab dengan materi yang paling cocok (sesuai) dengan mazhab yang saya ikuti, terlepas dari beranekaragamnya mazhab dalam islam. Secara umum gaya bahasa yang digunakan kedua kitab tersebut langsung ‘to-the-point’, mengesampingkan gaya bahasa romansa ala-ala novel zaman sekarang. Selama membaca kitab ini, saya sering senyum-senyum sendiri karena saya rasa materinya yang dikandungnya cukup tabu (saru), penjelasannya sangat detail sekali terkait bagaimana adab berhubungan badan suami-istri. Akan tetapi karena memang kaidah “Berilmu sebelum Beramal“, mau tidak mau harus dijalani. MasyaAllah, begitulah kira-kira gambaran ajaran islam, sangat-sangat detail dan ‘peduli’ terhadap aktivitas kita sebagai manusia. Disamping itu, kitab-kitab ini juga memuat materi yang cukup berat dan terdapat kosa-kata yang sulit dipahami, karena itu sesekali saya tanyak ke rekan-rekan ustadz di pondok dan terkadang cari di google maksud dari kosa kata tersebut. Berikut ini rangkuman hasil ngaji kitab nikah dalam bentuk mind-mapping. Semoga bermanfaat.

Nikah

https://drive.google.com/open?id=1BWGyl1oNg8it3yUU0hm_5r3bUCO7R2o4

WEDDING STORY: REFERENSI MATERI NIKAH

Wedding Story: Families’s Meeting

Pernikahan secara harfiah bisa diartikan sebagai “berkumpul” – Berkumpulnya dua insan dalam rangka untuk menyempurkan separuh agamanya dan berkumpulnya dua keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Jadi proses ke depannya tidak akan jauh-jauh dari aktivitas “bertemu/silaturrohim”. Hari ini (pukul 20.00), alhamdulillah keluarga saya sudah mengadakan silaturrohim dengan keluarga calon mempelai wanita. Kami sebenarnya berada disatu kecamatan, tapi berasal dari suku yang berbeda. Keluarga saya sebagian besar berasal dari sumbawa sementara keluarga mempelai wanita berasal dari suku sasak. Karena itu perlu penyamaan persepsi terkait adat-kebiasaan prosesi pernikahan yang berlandaskan hukum agama dari kedua belah pikah.

Senyum sumringah keluarga besar mempelai wanita menghangatkan kedatangan rombongan kelurga saya yang berlanjut hingga obrolan terasa santai. Awal perbincangan dibuka oleh Bapak saya, mengucapkan terima kasih atas sambutan, memperkenalkan satu persatu anggota keluarga, menyampaikan maksud kedatangan (lamaran), merundingakan mahar dan tanggal penting, serta menyinggung masalah pentingnya menikah. Hal senada diamini oleh keluarga mempelai wanita sehingga rundingan dan musyawarah berjalan cukup singkat.

Tentu ini masih awal dari prosesi yang cukup panjang, sehingga butuh perancangan dan perencanaan yang matang guna mencapai prosesi pernikahan yang barokah. Terimakasih yang sedalam-dalamnya saya ucapkan kepada keluarga saya atas ketersediaan dan kesempatan menghadiri acara prosesi lamaran ini.

Wedding Story: Families’s Meeting

Renungan #2

“Porsi terbesar dalam ibadah (90%) adalah mencari rizki yang halal, karena dengan rizki yang halal akan menjadikan hidup barokah, keluarga bahagia, dan anak2 yang hebat”

“Seorang menjadi mulia atau hina disebabkan karena ujian”

“Sejatinya karakter dari manusia itu, senang untuk berleha2(lalai), ikut hawa napsu, melakukan hal yang ringan2, dan suka harta. Tepai dengan ibadah (shalat, puasa, zakat, dan haji) bisa menentang karakter2 tsb”

“Yang pada dasarnya karakter2 tesebut adalah alat bagi syaitan untuk menggoda manusia”

 

 

Renungan #2

Malam Nisfu Sya’ban

Kehadiran Ramadhan sungguh sangat dinanti-nanti oleh kaum muslimin. Betapa tidak, Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia, bulan yang menjadi waktu bagi ummat islam untuk mengumpulkan pundi-pundi amal sebagai bekal di akhirat kelak. Namun sebelum masuk ke Bulan Ramadhan, tentu perlu persiapan dan perencanaan yang matang sehingga Bulan Ramadhan yang penuh dengan barokah tidak dilewatkan begitu saja. Persiapan dan perencanaan baiknya dicanangkan jauh-jauh hari (1 tahun), akan tetapi yang namanya manusia terkadang lupa dan disibukkan dengan aktifitas sehari-hari sehinnga lalai akan hal tersebut. Nah, beruntungya sebelum Ramadhan datang ada semacam alaram bagi ummat islam yang mengingatkan bahwa sebentar lagi Ramadhan akan datang. Alaram tersebut berupa Malam Nisfu Sya’ban.

Memasuki Malam Nisfu Sya’ban itu artinya dua minggu lagi Ramadhan akan datang.  Malam Nisfu Sya’ban juga merupakan salah satu malam yang muliah dalam penanggalan islam. Di malam ini do’a-do’a yang dipanjatkan hamba akan dikabulkan Rabb-nya dan dosa-dosa yang di’akui’ hamba akan diampunkan oleh yang Maha Gofur. Karena itu, sangat-sangat disarankan bagi ummat muslim untuk menghidupkan Malam Nisfu Sya’ban. Beberapa amalan yang dianjurkan untuk diamalkan di Malam Nisfu Sya’ban diantaranya yaitu kiyamullail, membaca Surat Yasin 3 kali (bacaan pertama diniatkan untuk menguatkan iman, bacaan ke dua diniatkan untuk panjang umur, dan bacaan ke tiga diniatkan supaya mendapatkan rizki yang halal, barokah, dan lapang), membaca kalimat “Laa Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin” sebanyak 1300 kali, serta besok paginya disunnatkan untuk Puasa Nisfu Sya’ban (puasa setelah Nisfu Sya’ban dimakruhkan bagi orang yang tidak biasa).

Dengan menunaikan beberapa amalan tersebut harapanya kesiapan semakin mantap, hati menjadi tenang, sehingga semakin bahagia dalam menyambut kedatangan Bulan Ramadhan. Selamat menyambut kedatangan Ramadhan, mohon maaf atas segala salah dan khilaf selama setahun ini.

Syamsul Mujahidin.

Malam Nisfu Sya’ban

Renungan #1

“Sejatinya, kendaraan yang bisa mengantarkan kita menuju kebaikan (jalan selamat) setiap saat selalu lalu-lalang. Masalahnya adalah, apakah kita mau menaikinya atau tidak”.

“Pada akhirnya, penentuan apakah kita termasuk kelompok orang yang selamat atau tidak selalu berada di akhir. Ada banyak kisah tentang orang yang baik, akan tetapi pada akhirnya tergelincir. Karena itu, selalu minta kepada Allah Swt supaya selalu tetap berada pada jalan kebenaran dan husnul khotimah”

“Kehidupan masih panjang, masih ada kehidupan lagi setelah di dunia. Alam barzah, alam mahsyar, alam syurga/neraka. Perjalanan baru 10% dari total perjalanan sebenarnya (yang tak berhingga), dari semenjak takdir kamu diciptakan. Kuatkan sabuk pengaman, jangan sampai tergoda hal-hal kecil. Selamat berjuang”.

 

Renungan #1